Pendidikan Agama merupakan bagian penting dalam pembentukan karakter remaja. Namun, seringkali remaja kurang memiliki minat belajar terkait mata pelajaran ini. Oleh karena itu, strategi meningkatkan minat belajar pendidikan agama di kalangan remaja perlu dikembangkan.
Menurut pakar pendidikan, Prof. Dr. Azyumardi Azra, “Pendidikan agama harus disajikan secara menarik dan relevan dengan kehidupan sehari-hari remaja agar mereka tertarik untuk belajar.” Hal ini sejalan dengan pendapat Dr. Sutarto, bahwa “Strategi pengajaran yang kreatif dan interaktif dapat meningkatkan minat belajar siswa terhadap pendidikan agama.”
Salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah dengan mengaitkan materi pendidikan agama dengan konteks kehidupan sehari-hari remaja. Misalnya, mengupas tentang nilai-nilai moral dalam kehidupan sosial, budaya, dan teknologi yang seringkali menjadi fokus perhatian remaja saat ini. Dengan demikian, remaja akan merasa bahwa pembelajaran pendidikan agama memiliki relevansi dan nilai yang dapat diterapkan dalam kehidupan mereka.
Selain itu, pendekatan pembelajaran yang interaktif juga dapat meningkatkan minat belajar remaja terhadap pendidikan agama. Melalui diskusi, permainan peran, atau simulasi kasus, remaja dapat terlibat aktif dalam pembelajaran dan lebih mudah memahami konsep-konsep yang diajarkan.
Menurut survei yang dilakukan oleh Kementerian Agama, ditemukan bahwa remaja lebih tertarik untuk belajar pendidikan agama jika metode pembelajaran yang digunakan lebih interaktif dan menyenangkan. Oleh karena itu, guru perlu terus mengembangkan kreativitas dalam mengajar agar dapat meningkatkan minat belajar remaja terhadap pendidikan agama.
Dengan menerapkan strategi-strategi tersebut, diharapkan minat belajar remaja terhadap pendidikan agama dapat meningkat. Sehingga, pendidikan agama dapat memberikan kontribusi yang positif dalam pembentukan karakter dan moral remaja sebagai generasi penerus bangsa.